lyfe and reviews

Salah Pilih Film?


Aku jarang sekali tidak puas saat keluar dari bioskop. Biasanya genks atau keluarga selalu melirik kearahku kalau kita harus pilih film.

Kalau kataku, OK yang ini bagus. JALAN!

Dann…tanpa banyak cing cong mereka akan gedubrukan lari menuju film yang dimaksud. Mirip sepasukan prajurit yang habis diberi arahan oleh Jendral.

EHM EHM. Jadi begitu terpercayanya diriku #kibas poni ☺

Yah. Sebetulnya nggak sekeren itu, sih🤣.

Habis rumusnya gampang. Sebelum nonton aku biasa melakukan analisa dulu, baca review, lihat Ropert & Egbert, Rotten Tomatoes dkk.

Dalam hidupku nggak ada dalam kamus kalimat ini,

Feeling gue film ini bagus, deh.”

Walaupun bintangnya sekaliber Leo Di Caprio sekalipun!

OK mereka memang bisa jadi jaminan dan menarik perhatian. Tapi bintang besar juga pernah kepeleset, kok, terlibat dalam film dengan skenario buruk.

Sayangnya, untuk beberapa jenis film, memang tidak ada penilaiannya di situs-situs tersebut. Dan rata-rata reviewnya yang beredar di dunia maya lebih kearah promosi ketimbang kritisi. Entahlah. Mungkin karena banyak yang nggak tega.

Jadi ceritanya dulu aku mengincar film A atau B. Namun karena jamnya nggak bersahabat, akhirnya keputusan kilat ambil film C. Kebetulan aku pernah baca buku darimana film itu diadaptasi. Tapi memang buku yang pertama saja. Sekuel-sekuelnya skip.

Jadi aku BERASUMSI, ceritanya baguslah.

Aku lupa kata-kata bijak ini. Never assume! Research! Research! Research!

Masuk ke bioskop dan film mulai. Di awal-awal, everything is OK. Adegan-adegannya mengalir mulus, tapi tiba-tiba…BAKEKOK…muncul akting yang demikian parah sampai aku keselek pop corn.

Saat itulah aku mulai was-was. Keluar keringet dingin.

Firasat jelek, nih.

Jangan-jangan salah pilih film?

Ini mungkin agak hiperbola. Tapi dalam kondisi seperti itu, segalanya jadi lebay berkelanjutan. Setiap adegan demi adegan kelihatan ajaib. Plot holenya tampak berlomba muncul dimana-mana. Semakin dicari, semakin banyak kesalahan. Lalu percakapan demi percakapan mulai bikin ngantuk.

Puncaknya…adegan-adegan yang dalam hidupmu benar-benar bukan favorit semakin sering muncul. Seperti teror psikis!

Digambarkannya kurang lebih seperti ini: kamu sukanya romans dan nggak suka dikagetin, ternyata yang muncul adegan horror terus.

Atau sebaliknya.

Dan ternyata duduk di bioskop dengan menatap film yang tidak disuka itu sangat menyiksa, ya. ðŸ˜–

Pengin cabut tapi sayang sudah bayar ‘kan.😭😭

Aku yang selama ini jarang salah pilih film, baru merasakan ciri-cirinya

  1. Gelisah. Seperti duduk diatas tungku.
  2. Berpikir terus,”Kapan selesainya…kapan selesainya film ini!”.
  3. Melirik hape, jam, untuk mengalihkan diri dari memandang layar.
  4. Mengais-ngais berbagai unsur dalam film yang bisa dinikmati demi menyelamatkan penilaianmu pada film itu. Misal, aktor atau aktrisnya.
  5. Mulai mendengar suara-suara tidak jelas di bioskop sebelah. AH, BETAPA STUDIO TETANGGA TAMPAK LEBIH HIJAU…
  6. Berandai-andai punya time machinejika saja tadi ambil film A atau B…
  7. Mengkonversi jumlah uang yang dibayar buat beli tiket dengan jumlah mangkok bakso di warung sebelah.
  8. Hanya bagi mereka yang beruntung : mata tiba-tiba berat dan tertidur pulas hingga film selesai.

Aku jadi membayangkan orang yang masih fase penjajakan dan terpaksa nonton film yang genrenya nggak disuka demi gebetan.

OH, I FEEL YOU, PREN. I FEEL YOUUUU.

Ini kapan selesainyaaaa…😱

Ketika film selesai, AKHIRNYA AKHIRNYA SUDAH SELESAI…#nangis-nangis 

Saat keluar, mengusahakan berbagai cara agar dunia kembali normal. Menipu menghibur diri dengan berbagai hikmah.

Ketika ditanya oleh yang lain..

“Gimana menurut lo filmnya?”

“Yah, filmnya bagus, kok dibagian ininya. Hm, pemainnya cakep. Not bad. Not bad.” #jagareputasidetected

“Oh gitu. Lain kali mau nonton film yang sama lagi ama gue, nggak?”

“ENGGAK.”

Lesson learned :

Jika kepepet harus pilih film dan kamu sudah didepan kasir, nggak apa-apa paksain minta waktu riset dulu sebelum milih. Walaupun dengan resiko harus ngantri lagi.

Kalau hasil nihil, nggak nemu review, yang beredar di dunia maya cuma trailer dan artikel promo, pikir-pikir dulu kali, yaaa…🙄

==

Enaknya nonton di rumah, kalau manyun sama ceritanya, tinggal ganti saluran 

Kamu pernah ngalamin ada di kondisi di atas?


Gambar diambil dari Pixabay.com


No comments:

Post a Comment