Self Censored

Aku tuh suka nonton,  tapi  semakin kemari makin sadar harus pinter-pinter memilih film dan menyensor sendiri judul-judul yang sebetulnya bagus,  tapi sayangnya...

..... ada terlalu banyak adegan-adegan wikwik atau pelangi-pelangi. 

Streaming-streaming tentu tidak melewati BSF  seperti jaman film dan CD resmi *jebakan umur*.  Bukannya gimana-gimana, jadi takut rada kurang sehat aja (liat YT dibawah). Untuk yang satunya, maap lebih ke merasa nggak nyaman.

Akhirnya terpaksa pakai self-censored. 

Caranya, setelah lihat rating plus warning, yang namanya remote selalu ada di samping tanganku. Sebelum ada adegan skidipapap langsung tuh di skip-skip. Biasanya ada tanda-tandanya kalau mau pergantian scene. Atau dari jauh-jauh hari... bisalah nebak ini tokoh main mata, kok bukan ke arah yang sesuai kompas wkwk.

Kebanyakan film Timur seperti Korea menurutku masih aman dan sopan. Film Barat terutama Eropa yang musti sering-sering di skip. 

Dan kalau dipikir-pikir  ada atau nggak ada adegan itu juga nggak mempengaruhi cerita. Jadi benar-benar buat fans-service doank. 

Kadang-kadang aku merasa agak terganggu dengan selipan-selipan seperti itu seperti.... come on masa cukup lama nge-skip sampai 1/5 film sendiri. Padahal lumayan waktunya kalau dipakai untuk adegan-adegan utama yang lebih penting, jadi waktu nontonnya nggak kepanjangan atau kelamaan. Begitu pula ada karakter yang terlalu dipaksakan (menurutku), tiba-tiba jadi suka sama sesama. Sekarang memang lebih banyak porsinya ketimbang dulu-dulu, kalau kita bandingin dengan film-film lawas. 

Ya...lama-lama memang seperti iklan.  Sekilas-sekilas akhirnya masuk ke alam bawah sadar. Mungkin maksudnya memang seperti itu. 

Makanya, menurut aku paling aman langsung dengan cara nge-skip-skip. Kalau udah parah banget isinya begitu semua mending gak usah nonton sama sekali. Contoh kasus film Midsommar, itu mau resensi kayak apa, waduh no, thanks. Silahkan lewat ajalah. Wkwk sudah baca juga komen-komen mereka yang nonton, pada stress dan kayak PTSD gitu. Kalau sudah masuk otak mustahil ngapusnya.  Jadi pada kebawa mimpi.

Kesimpulan, baca resensi, tahu rating dan review, lalu skip-skip cukup efektif, bukan cuma adegan skidipapap, pelangi, tapi juga yang sadis-sadis dan ajaib. Supaya pop corn tidak berubah rasa. Katanya kalau makan sambil stress jadinya malah bikin penyakit hahaha.

Itu cara aku, sih. Lumayanlah. Setidaknya cara begini jadi nggak ganggu hobi nonton film.

Kalau kamu gimana? Adegan apa yang kamu  lebih suka kalau itu nggak ada? Apakah tetap nonton, di skip, atau tiba-tiba ditinggal dulu? 

Gambar : pixabay.com