lyfe and reviews

Mengerjai Penipu


Entah  saya mimpi apa!


Hidup saya sekarang dikelilingi oleh orang-orang yang nggak hanya pinter, tapi juga rada-rada "Detective Conan" (tau kan komik itu?). Mereka sangat tangkas kalau sudah menyangkut hal berbau kriminil. Otak mereka cepat berputar memetakan kira-kira ini penjahatnya siapa. Motif apa. Bahkan bisa tahu posisi orangnya dimana!


Tapi yang saya lihat, model orang-orang ini kalau lagi burn out kerja bisa berbahaya. Dalam tanda kutip. Bukan berarti ikut jadi penjahat, lebih tepat keluar keinginan untuk ngerjain orang! 


Nah, tahu sendiri kan di Indonesia marak banget penipu-penipu yang suka kirim sms aneh-aneh atau telpon gaje? Korbannya lumayan banyak, apalagi kalau pakai hipnosis. Biasanya pakai embel-embel kita menang, lalu bakal tebus atau mau kirim hadiah. Begitu angkat telpon, dapat deh kena hipno. 


Saya sendiri sebetulnya agak heran kenapa mudah sekali masyarakat kita percaya dan share data sensitif pada orang tidak dikenal hanya dengan kata sakti "menang" dan "hadiah". Kadang harganya terlalu mahal. OK itu topik lain kali deh. Hehehe.


Kembali ke para Detective Conan. Mereka punya kesenangan aneh, yaitu girang sekali kalau tiba-tiba ditelpon oleh penipu. Bila lagi di kantor, mungkin kalau satu orang dapat telpon bisa langsung dikerubuti seperti semut melihat gula. 


Sebut saja seorang member genks bernama Sherlock (bukan Share Lock ya), tiba-tiba terima telpon dari orang tak dikenal. 


Si penelpon sok akrab  banget (biasanya modus penipu itu gitu yah..)


" Woi, Bro! Apa kabar? Ini gue Ata. Kemana aja lo?"


Pupil mata Sherlock langsung membesar. Seperti baru dapat ikan. 


"Baaaik!" tanggapnya dengan semangat '45. "LO APA KABAR! Ngapain aja sekarang?"


"Iya, Bro! Lo tau nggak. Gue sekarang bisnis AAA dan BBB. Dulu modalnya dikit. Sekarang usaha gue udah gede."


Mari kita ikuti permainannya. Sherlock menyeringai kuda.


"OHYA? Gimana...gimana ceritanya, bro! Menarik tuh"


"Jadi gue blablablabla....."


Sherlock meletakkan telponnya di meja lalu kembali bekerja. Penipu di telpon terdengar berisik bercerita panjang lebar kali tinggi.


Beberapa menit kemudian, Sherlock mengangkat telpon.


"Wah sori bro, tadi gue nggak terlalu jelas dengar lo ngomong apa. Ceritain lagi dong!"


Telpon diletakkan lagi.


Di seberang terdengar suara berisik panjang kali lebar dari penipu. Presentasi keberhasilan untuk kesekian kalinya.


Setelah cukup lama jeda, Sherlock mengangkat,


"Ok bro! Giliran gue cerita nih. Lo ingat Awang nggak?


"Awang.....y-ya...inget-inget" Si penipu gelagapan ingin menyesuaikan diri.


"Iya, bro! Jadi dia kemarin nelpon gue. Katanya dia sakit, kesulitan duit untuk nebus RS. Kasian. Akhirnya gue transfer saja 50 juta. Sekarang udah baekan."


Ini kayak menyiram bensin ke api saja. Makin bersemangatlah penipu kita.


"Bagus bro! Nah, lo tau nggak gue punya usaha. Dah profit niy. Gue butuh...."


Telpon diletakkan lagi.


Teman se-genk Sherlock yang lagi bawa dokumen lewat. "Dari tadi berisik, bolak balik naruh telpon ngapain."


Sherlock ngasih kode keras kalau dia lagi dapat ikan eh penipu.


Temennya mesem-mesem . Sayang dia lagi sibuk banget kalau nggak mungkin sudah ikut bergabung kali, ya.


Setelah sekian lama di respon, di taruh, di respon ditaruh, penipu kita akhirnya nyadar kalau dia lagi dikerjain (lama banget ya). Langsung menyumpah-nyumpah,


"Anj***. Gue doain lo masuk neraka!!" Telpon ditutup.


Sherlock yang sudah ter booster dengan hiburan itu, "Yah telat udah dimatiin." Padahal dia baru mau bilang, "Wkk. Nggak kebalik bro, yang mau nipu siapa yang masuk neraka siapa.." 


END.


Saya sampai bilang, udahlah namanya orang lagi usaha. Mungkin dia dah nelpon ratusan orang (cara kerjanya kok lama-lama sama dengan sales nyari prospek). 


Para Detective Conan di sekitar saya, mudah melakukan itu, karena dibanding para penipu, mereka lebih cerdas dan berpengalaman. Sial banget, deh, pokoknya penipu-penipu kalau ketemu modelan mereka. Bahkan ada yang pernah membuat siasat untuk menangkap para dedengkot dengan mengerahkan warga sekampung! Kebayang kan kalau sampai kena ciduk, bisa bonyok seperti kue mochi.


Tapi saya nggak sampai jatuh kasihan, karena korban para penipu itu sudah banyak. Rasanya di setiap komunitas perlu disemai bibit-bibit Detective Conan. Kalau kalian punya, lestarikan!😁


Ohya, sedikit resep dari pelatihan hipnosis, kalau tiba-tiba kalian terima telpon yang isinya sok akrab, histeris, panik, orang nangis (saya pernah terima), bubarkan pengaruh mereka dengan hal yang mengejutkan. Bisa dengan teriakan, tertawakan, dsb. Mereka biasanya mainnya di nada suara jadi jangan terlalu lama di dengarkan. Kalau merasa nggak bisa, ya langsung tutup saja.🤣 Apalagi kalau kalian lagi gamang atau banyak masalah, jangan coba-coba angkat. Masuknya cepat banget itu!


Kamu sendiri pernah berhadapan dengan kasus seperti di atas?


Gambar diambil dari pixabay


6 comments:

  1. Kalau aku pas terima telpon2 nipu gitu, langsung aku matiin aja. Males ngeladeninnya. Capek. 🤭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, memang. Tapi buat beberapa orang entah kenapa malah jadi hiburan wkwk

      Delete
  2. Wkwkwk aslik iseng banget itu kawanan detektif. Tapi emang kesel lho, Mba kalau dapet telpon kayak gitu. Akhirnya sekarang aku blok semua biar nggak ganggu.

    Soal hipnotis itu, aku hampir kena beberapa waktu lalu. Untung aja aku cepet sadar kalau ini penipu, langsung deh aku tutup telponnya. Walau hati masih berdebar-debar, itu tadi beneran apa gue yang kena tipu, wkwkwk. Next time, aku langsung teriak aja kali ya, sesuai saranmu, Mba 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang mereka ngeselin. Pantas saja banyak yang balik ngerjain. Yang penting waspada selalu mba. Otak kiri lebih aktif. Itu saja sih.😅

      Delete
  3. Hahahahahaha itu niaat yaaa ngerjainnya 😂😂.

    Aku sejak pake get contact, udh ga pernah peduliin telp masuk mba. Kebanyakan LGS ketulis sebagai PEN.IPU, SCA.M.MER etc 🤣

    apalagi aku tipe orang yg ga suka bicara di telp. Jangan kan temen, suami nelpon aja kdg ga kuangkat. Begunmati, langsung aku wa, kenapa?? .

    Dia udh tau aku ga suka jawab telp, tp kdg suka usil msh aja nlpon.

    Apalagi orng yg di luar itu,jgn hrp aku mau angkat.

    Beda Ama relationship managerku di bank. Dia kalo mau nelpon, izin dulu di wa. Soalnya tahu aku ga bakal jawab telp.


    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang baiknya gitu kalau ada telp ga dari kontak ga usah diangkat. Ujung-ujungnya kalau gak penipu ya sales. Heran saja kok bisa dapat nomor kontak kita itu dari mana....

      Aku juga kalau mau telpon biasanya ijin WA dulu...siapa tahu orangnya lagi ga berkenan misal lagi di WC hihihihi

      Delete